Monday, 19 June 2017

Desa Penglipuran- Desa tradisional terbersih di Bali

Desa Penglipuran,
Foto: pegipegi.com

Desa Penglipuran desa unik di Bali

Desa Penglipuran-Masyarakat perkotaan sudah bosan dengan segala macam polusi akibat banyaknya beton-beton yang berdiri disana. Udara terasa semakin panas karena populasi tumbuhan sudah sangat sedikit di perkotaan dan mengakibatkan adanya efek rumah kaca.

Salah satu alternatif untuk mengatasi rasa bosan dan sumpeknya kondisi perkotaan adalah berkunjung ke desa. Iya kalau desanya masih banyak populasi tumbuhannya, kalau desanya juga sudah seperti semi kota, tidak ada efek yang begitu terasa dengan kondisi tersebut.

Kebanyakan desa memang masih identik dengan keasrian dan keindahan alamnya. suasana sejuk mungkin menjadi ikon bagi Desa walau tidak semua desa seperti itu.

Era modern memang sangat pesat perkembangannya, inovasi dan ide-ide kreatif mulai bermunculan seiring waktu namun hal tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap Desa Penglipuran. Tidak ada salahnya mempertahankan kearifan lokal daripada mengubahnya demi mengikuti perkembangan jaman. Tidak semua yang dipertahankan itu bersifat tidak baik. 

Jika kamu berkunjung ke Desa Penglipuran, kamu akan terbuai dengan keindahan, kebersihan dan keasrian desanya. Hal itu dikarenakan penduduk disana masih tetap melakukan pesan nenek moyangnya untuk senantiasa menjaga kebersihan bahkan arsitektur bangunan di desa tersebut. 


Kebersihan dan keindahan Desa Penglipuran,
Foto: beritabali.com
Desa ini merupakan desa dengan penataan yang sangat rapi, diimbangi dengan adanya kawasan terbuka hijau sebagai pelengkapnya. Bentuk gapura, dan tata letak semua rumah di Desa Penglipuran nyaris sama. 

Baru-baru ini ada tiga desa yang menjadi desa terbaik di Dunia, yaitu Desa Giethoorn di Belanda, Desa Mawlynnong di India dan Desa Penglipuran di Indonesia. Betapa bangganya Indonesia dan Bali khususnya. Namun hal tersebut bukan didapat dengan mudah tetapi memerlukan waktu, komitmen dan konsistensi warga Desa Penglipuran untuk menjadikan desa tersebut menjadi desa terbaik Dunia dan menjadi Desa Wisata. 

Letak desa di dataran tinggi dengan udaranya yang sejuk juga menjadi pendukung daya tarik desa wisata ini. Suasana yang tidak dapat kamu rasakan di kawasan perkotaan. Ngebayanginnya aja udah gimana gitu rasanya, apalagi berkunjung langsung ke Desa Penglipuran. 

Desa ini sering digunakan sebagai spot untuk berfoto bagi para wisatawan yang berkunjung ke sana. Bahkan digunakan sebagai lokasi syuting FTV. 

Walaupun warga Desa Penglipuran sudah mengenal modernisasi dan berpendidikan tinggi, namun mereka tetap menerapkan konsep Tri Hita Karana. Tri Hita Karana itu adalah hubungan manusia dengan Tuhan, Hubungan Manusia dengan Manusia, serta hubungan Manusia dengan Alam. kalau kita melaksanakan Tri Hita Karana, maka hukum sebab akibatpun akan terjadi, 


Desa Penglipuran saat Galungan,
Foto: sinarharapan.net
Konsep Tri Hita Karana bisa dilihat saat Desa Penglipuran merayakan Hari Raya Suci Galungan. di moment inilah mungkin sangat tepat untuk berkunjung kesana. selain kamu dapat melihat warga desa yang bersembahyang, kamu juga dapat melihat  Penjor yang menghiasi di setiap gapura rumah warga dan di sepanjang jalan desa. Kerukunan antar warga sangat terasa pada moment tersebut.

Hutan bambu Desa Penglipuran,
Foto: balipanduanwisata.com
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali dengan luas 112 Ha. 9 Ha digunakan sebagai pemukiman warga dan sisanya masih berupa hutan dan ladang. Sudah disediakan akses jalan yang bagus untuk wisatawan yang ingin melihat keindahan hutan bambu tersebut. Untuk menuju Desa Penglipuran dari Bandara I Gusti Ngurah Rai diperlukan waktu sekitar 2 Jam.

Sekali seumur hidup, sempatkan berkunjung ke Desa Penglipuran ini dan nikmati keindahannya. kalau sudah pernah mengunjunginya, share informasi ini bagi temen kamu yang hendak berencana berlibur ke Bali. 



EmoticonEmoticon