Desa Penglipuran, Foto: pegipegi.com |
Desa Penglipuran desa unik di Bali
Desa Penglipuran-Masyarakat perkotaan sudah bosan dengan segala macam polusi akibat banyaknya beton-beton yang berdiri disana. Udara terasa semakin panas karena populasi tumbuhan sudah sangat sedikit di perkotaan dan mengakibatkan adanya efek rumah kaca.
Salah satu alternatif untuk mengatasi rasa bosan dan sumpeknya kondisi perkotaan adalah berkunjung ke desa. Iya kalau desanya masih banyak populasi tumbuhannya, kalau desanya juga sudah seperti semi kota, tidak ada efek yang begitu terasa dengan kondisi tersebut.
Kebanyakan desa memang masih identik dengan keasrian dan keindahan alamnya. suasana sejuk mungkin menjadi ikon bagi Desa walau tidak semua desa seperti itu.
Era modern memang sangat pesat perkembangannya, inovasi dan ide-ide kreatif mulai bermunculan seiring waktu namun hal tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap Desa Penglipuran. Tidak ada salahnya mempertahankan kearifan lokal daripada mengubahnya demi mengikuti perkembangan jaman. Tidak semua yang dipertahankan itu bersifat tidak baik.
Jika kamu berkunjung ke Desa Penglipuran, kamu akan terbuai dengan keindahan, kebersihan dan keasrian desanya. Hal itu dikarenakan penduduk disana masih tetap melakukan pesan nenek moyangnya untuk senantiasa menjaga kebersihan bahkan arsitektur bangunan di desa tersebut.
Kebersihan dan keindahan Desa Penglipuran, Foto: beritabali.com |
Baru-baru ini ada tiga desa yang menjadi desa terbaik di Dunia, yaitu Desa Giethoorn di Belanda, Desa Mawlynnong di India dan Desa Penglipuran di Indonesia. Betapa bangganya Indonesia dan Bali khususnya. Namun hal tersebut bukan didapat dengan mudah tetapi memerlukan waktu, komitmen dan konsistensi warga Desa Penglipuran untuk menjadikan desa tersebut menjadi desa terbaik Dunia dan menjadi Desa Wisata.
Letak desa di dataran tinggi dengan udaranya yang sejuk juga menjadi pendukung daya tarik desa wisata ini. Suasana yang tidak dapat kamu rasakan di kawasan perkotaan. Ngebayanginnya aja udah gimana gitu rasanya, apalagi berkunjung langsung ke Desa Penglipuran.
Desa ini sering digunakan sebagai spot untuk berfoto bagi para wisatawan yang berkunjung ke sana. Bahkan digunakan sebagai lokasi syuting FTV.
Walaupun warga Desa Penglipuran sudah mengenal modernisasi dan berpendidikan tinggi, namun mereka tetap menerapkan konsep Tri Hita Karana. Tri Hita Karana itu adalah hubungan manusia dengan Tuhan, Hubungan Manusia dengan Manusia, serta hubungan Manusia dengan Alam. kalau kita melaksanakan Tri Hita Karana, maka hukum sebab akibatpun akan terjadi,
Desa Penglipuran saat Galungan, Foto: sinarharapan.net |
Hutan bambu Desa Penglipuran, Foto: balipanduanwisata.com |
Sekali seumur hidup, sempatkan berkunjung ke Desa Penglipuran ini dan nikmati keindahannya. kalau sudah pernah mengunjunginya, share informasi ini bagi temen kamu yang hendak berencana berlibur ke Bali.
EmoticonEmoticon