Wednesday 30 August 2017

Bunut Bolong- Wisata Unik Bali dengan aura magis

wisataunikbali.com
Bunut Bolong

Bunut Bolong di Jembrana

Bunut Bolong- Bali memang mempunyai objek wisata yang menawan, mulai dari pantai, air terjun, kearifan budaya, pura dan kesenian tradisional. Bali identik dengan Hindu karena memang mayoritas penduduk di Bali memeluk agama Hindu, tak heran Bali memiliki sebutan dengan Pulau Dewata atau Pulau dengan seribu pura. 

Hindu Bali memegang teguh ajaran Tri Hita Karana, yaitu menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam sekitar. Menjaga hubungan yang harmonis dengan alam sekitar merupakan hal yang sangat perlu dilakukan mengingat hukum alam juga merupakan hukum sebab akibat. Dengan menjaga alam yang baik, alampun akan menjaga kita dengan baik.

Keunikan Bunut Bolong

Salah satu objek wisata yang unik di Bali terletak di Kabupaten Jembrana adalah Bunut Bolong. Objek wisata ini tercipta karena ada hubungannya dengan konsep Tri Hita Karana yang diterapkan oleh warga Bali sendiri. Bunut adalah salah satu jenis pohon yang menyerupai pohon beringin, sedangkan bolong (Bahasa Bali) yang artinya lubang. Bunut Bolong adalah jenis pohon yang menyerupai pohon beringin yang memiliki lubang dibagian batang terbawah. Usia dari Bunut Bolong ini diperkirakan sudah ratusan tahun, lihat saja dari besar, tinggi dan banyaknya akar pada pohon tersebut.

Di Amerika Serikat juga ada pohon yang berlubang, nama pohon tersebut adalah Shrine Drive Thrue Tree, bedanya dengan Bunut Bolong yang ada di Bali adalah Shrine Drive Thrue Tree itu memang sengaja dilubangi agar dapat dilalui oleh pengendara atau pengguna jalan raya namun lubang pada Bunut Bolong terbentuk dengan alami tanpa ada campur tangan manusia. Unik bukan?

Wisata Unik Bali
Berfoto di Bunut Bolong

Tidak usah pergi jauh-jauh hingga ke negeri paman sam tersebut untuk melihat pohon yang berlubang, cukup kamu datang ke Bali saja untuk melihat keunikannya. Keunikan Bunut Bolong ini membuat wisatawan ingin melihatnya, tidak jarang dari mereka mengabadikan kunjungannya ke Bunut Bolong ini dengan berfoto-foto. 

Konon katanya Bunut Bolong ini memiliki aura magis karena keberadaan dari pohon ini di sakralkan oleh warga setempat sehubungan dengan penerapan konsep Tri Hita Karana. Sesuai dengan papan pengumuman yang terpampang di Bunut Bolong bahwa tidak sembarang kendaraan dapat melintas di Bunut Bolong. Mobil yang membawa jenazah, dan mobil pengantin dilarang melintasi Bunut Bolong ini karena memang ada kejadian-kejadian terkait dengan larangan tersebut di Bunut Bolong. 

Jangan takut untuk melintas atau bahkan berfoto-foto di Bunut Bolong ini selama kamu tetap menjaga aturan yang diterapkan di sana. Banyak kok wisatawan domestik maupun wisatawan asing yang sengaja datang untuk melihat keunikan dan berfoto-foto di Bunut Bolong. 

Menuju Bunut Bolong

Jika kamu penasaran dan ingin menuju ke Bunut Bolong dapat di tempuh dari Kota Denpasar berjarak sekitar 11 kilometer menuju ke arah utara melalui Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. Belum terdapat akomodasi wisata yang memadai di Bunut Bolong ini, seperti lahan parkir, toilet dan penginapan. 

Lokasi Bunut Bolong

Bunut Bolong berada di Desa Manggissari, Pekutatan, Jembrana, Bali. Sebagai gambaran jika kamu ingin berkunjung ke Bunut Bolong, dapat kamu lihat peta di bawah ini:


Tuesday 29 August 2017

Tirta Gangga- Royal Water Garden

Royal Water Garden Karangasem Bali
Tirta Gangga Karangasem Bali

Taman air Tirta Gangga

Tirta Gangga- Sebuah taman yang sengaja dibangun oleh Raja Karangasem ini memang sekilas menyerupai Taman Ujung dimana sama-sama menggunakan tema tentang kolam besar tetapi yang membedakannya adalah Tirta Gangga ini adalah berfokus sebagai taman air untuk tempat peristirahatan sang raja. 

Jaman kerajaan sudah tidak ada lagi di Bali, sehingga taman air yang dulunya berfungsi sebagai taman kerajaan kini dialih fungsikan menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Karangasem Bali.

Kata Tirta dan Gangga rasanya sudah tidak asing lagi bagi kamu yang sudah mengenal Bali dan juga India ( berhubungan dengan penyebaran Hindu), Tirta artinya air dan Gangga sendiri adalah salah satu sungai yang berada di India. Sungai gangga di India dianggap sebagai sungai suci, terkait dengan penamaan taman air tersebut dengan sumber air yang berasal dari mata air Rijasa, Raja Karangasem berasumsi bahwa mata air Rijasa sama sucinya dengan air di Sungai Gangga. 

Luas Tirta Gangga sekitar 1,2 hektar membentang dari timur ke barat dan dibangun ditengah areal persawahan yang luas, hal tersebut mendukung konsep Tirta Gangga sebagai taman dengan nuansa hijau sehingga dapat memberi rasa tenang dan teduh ketika berada di Tirta Gangga. 

Secara umum terdapat dua kolam di Tirta Gangga, yaitu kolam bagian bawah adalah tempat pemandian untuk anak-anak, disamping itu juga terdapat kolam ikan. Kolam ikan ini biasanya lebih sering digunakan sebagai lokasi foto bagi wisatawan yang berkunjung ke Tirta Gangga ini, wisatawan yang lebih sering berkunjung adalah wisatawan asing dibandingkan dengan wisatawan domestik. di tengah kolam ikan terdapat tempat-tempat untuk berjalan setapak yang terpisah untuk melintasi kolam,. Dibagian atas terdapat kolamm yang lebih dalam lagi, diperuntukkan untuk orang-orang dewasa karena kedalaman kolam sekitar 2 meter.  



Banyak wisatawan yang tak mau ketinggalan untuk mandi dikolam dan merasakan kesejukan serta jernihnya air di kolam. Bagi wisatawan yang tidak mandi, mereka bisa bersantai bersama keluarga atau mungkin dengan pasangan terkasihnya sambil menikmati keindahan taman dan alam sekitarnya. 

Sensasi mandi di kolam renang Tirta Gangga sama ketika kamu mandi di kolam pemandian Air Sanih Singaraja karena airnya berasal dari sumber mata air yang sejuk dan segar, tidak ada zat klorin sebagai penjernih airnya, terutama bermanfaat bagi kesehatan.

Salah satu wisatawan yang berasal dari Jawa Timur kebetulan berkunjung ke Bali dan menginap di salah satu hotel bintang lima di Jimbaran menanyakan lokasi taman air yang dia lihat dari sebuah foto, dia ingin sekali mengunjungi tempat tersebut bersama keluarganya, menunjukkan betapa menariknya Tirta Gangga tersebut sehingga menjadi salah satu list liburannya saat ke Bali. 

Tirta Gangga terletak di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali bagian Timur. Kalau kamu menuju Tirta Gangga dari Kota Denpasar, maka waktu tempuh yang diperlukan adalah sekitar 2 jam. Jika kamu berangkat dari Kota Singaraja, waktu tempuhnya lebih lama lagi satu jam, yaitu memakan waktu tempuh selama 3 jam menuju Tirta Gangga. 

Bagi kamu yang berminat untuk mengunjungi objek wisata Tirta Gangga, namun kamu belum mengetahui lokasinya dengan tepat, mungkin peta di bawah ini dapat membantu kamu sebagai penjuk jalan menuju ke Tirta Gangga. Tetapi jika kamu masih belum menemukan juga, disarankan agar kamu menyewa jasa tour guide untuk menunjukkan lokasi yang tepat. 

Happy Travelling guys... ☺

Monday 28 August 2017

Pantai Jimbaran- Kuliner dengan menu seafood sambil menikmati sunset

Makan sambil menikmati sunset di Pantai Jimbaran

Pantai Jimbaran Bali

Pantai Jimbaran- Salah satu pantai yang tidak kalah populer dengan Pantai Kuta dan letaknya juga masih berdekatan dengan Pantai Kuta adalah Pantai Jimbaran. Pantai ini terletak di Desa Jimbaran dengan hamparan pasir putih yang luas. Topografi pantai ini rata-rata dangkal walaupun memiliki ombak yang relatif besar. 

Aktivitas pada pagi hari sering dilakukan oleh wisatawan dengan jalan-jalan sembari menikmati segarnya udara pantai, pada siang hari biasanya wisatawan asing sengaja datang untuk berjemur dan mandi di Pantai Jimbaran. 

Pantai Jimbaran berbatasan dengan Pantai Kedonganan dan Pantai Muaya. Warga yang tinggal di pesisir Pantai kebanyakan berprofesi sebagai nelayan yang masih aktif mencari ikan sebagai mata pencaharian mereka. Pantai Jimbaran inilah yang sering digunakan sebagai lokasi pelelangan ikan. 

Ikan segar tentunya mudah kamu dapatkan dari tangan para nelayan, tak jarang wisatawan asing yang sedang menginap di hotel sekitar Pantai Jimbaran sering menanyakan dimana tempat membeli ikan segar. 

Keindahan pemandangan Pantai dengan terjaganya kebersihan pasirnya membuat para investor melirik potensi Pantai Jimbaran ini. Hotel-hotel yang berada di pesisir Pantai Jimbaran adalah Hotel Four Seasons dan InterContinental Bali Resort

Pantai jimbaran kadang terkesan sebagai privat beach bagi wisatawan yang menginap di hotel dekat pantai, karena memang sedikit warga lokal yang melintas di pantai Jimbaran ini. Sampan-sampan nelayan juga tidak terlihat parkir di depan hotel dekat pantai. Padahal sebenarnya tidak ada hotel di Bali memiliki privat Beach, karena pantai merupakan milik publik.

Restoran yang menyediakan seafood dengan konsep terbuka di atas pasir putih Pantai Jimbaran menambah keunikan suasana Pantai Jimbaran. Banyak restoran dan cafe yang ada di pesisir Pantai Jimbaran, namun ada salah satu cafe yang cukup terkenal adalah Menega Cafe, namun ada juga cafe yang berada di dekat Pasar Jimbaran yaitu Ramayana Cafe. Khusus untuk Menega Cafe, terletak di Jalan menuju Four Season dan Muaya Beach menyediakan menu dengan harga terjangkau, namun kekurangannya adalah waktu tunggunya relatif lama. 


Romantic dinner di Pantai Jimbaran,
Foto: Water Sport Bali

Suasana spesial di Pantai Jimbaran ini adalah saat sore hari, mengapa demikian? 
Sunset di Pantai Jimbaran adalah waktu yang ditungu-tunggu wisatawan yang sedang berada di Pantai Jimbaran atau hotel dekat Pantai Jimbaran. Menyantap makanan sembari Berhubung letak Pantai Jimbaran berada di sebelah barat Bali, maka Pantai Jimbaran merupakan tempat yang tepat untuk menikmati indahnya sunset, apalagi ketika surutnya air laut di pantai Jimbaran menjadi pemandangan yang eksotis saat memantulnya sinar matahari yang kian redup di garis pantai Jimbaran. Restoran dan Cafe di ruang terbuka, seafood, sunset merupakan gabungan yang ideal bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Jimbaran. 

Tak jarang pasangan yang sedang berbulan madu memanfaatkan moment sunset di Pantai Jimbaran untuk menambah kemesraan dan rasa cinta pada pasangan satu sama lainnya. Romantis bukan menyantap makanan di ruang terbuka dengan view pantai dan indahnya sunset? apalagi makanan yang lezat menjadi pelengkap bagi moment bulan madu mereka. 

Bagi kamu yang belum pernah berkunjung ke Pantai Jimbaran dan mempunyai rencana untuk mengunjunginya, tetapi kamu belum mengetahui lokasi pantai Jimbaran tersebut, maka untuk mengetahui lokasi Pantai Jimbaran, dapat kamu lihat pada peta di bawah ini:



Monday 7 August 2017

Taman Ujung Karang Asem- Sering disebut dengan Water Palace

Taman Ujung Karangasem

Taman Ujung Karangasem Bali

Taman Ujung- Pariwisata di Bali memang sudah sangat populer, hal tersebut menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk mengunjungi Bali. Banyak dari mereka mendapat informasi dari orang-orang yang telah berkunjung ke Bali, dan ada juga yang memperoleh informasi dari media online. 

Banyak media online yang menggambarkan keindahan Bali, mulai dari objek wisatanya, entah itu wisata alam atau buatan, budaya hingga kulinernya. Dengan keindahan dan keunikan Bali, mungkin membuat orang yang belum mengunjunginya menjadi semakin penasaran. 

Ketika sedang berbincang dengan tamu yang berasal dari Jawa, tiba-tiba Beliau menunjukkan hand phonenya dan memperlihatkan suatu gambar, kemudian beliau bertanya, " Mas tau ga apa nama tempat ini? Saya lihat di foto pemandangannya bagus banget, tempatnya di mana ya mas?"

Dari pertanyaan tersebut kemudian saya jawab, " Owh.. tempat ini namanya Taman ujung mbak, Terletak di Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem, letaknya di Bali Bagian timur sana. Istana tersebut dibangun oleh Raja Karangasem yang bernama I Gusti Bagus Jelantik dan berfungsi sebagai tempat peristirahatan Sang Raja. Pemandangannya memang bagus mbak, selain dapat menikmati keindahan istana, mbak juga dapat menikmati keindahan pantai karena Taman Ujung ini terletak dekat dengan pantai. Taman Ujung ini juga kerap disebut dengan Water palace, karena istana tersebut berada di atas air".


Jembatan penyebrangan di kolam

Kemudian si mbak itu bertanya lagi, " Lantas apa aja yang ada di sana mas?" sebuah pertanyaan yang mengisyaratkan mbak itu sangat tertarik dengan tempat tersebut. Kemudian saya menjawabnya, " Di Taman Ujung tersebut, ada kolamnya mbak, kolam yang luas sekali. di sana ada tiga kolam namun letaknya berbeda, satu kolam berada disebelah selatan, dan dua kolam lainnya berada di sebelah utara. Kalau mbak ingin melihat semua keindahannya, mbak dapat melihat dari bangunan tanpa tembok dan tanpa atap, hanya ada pilar-pilar penyangganya saja. Pada kolam di bagian utara, terdapat jembatan untuk menyebrangi kolam tersebut, di tengah-tengah jembatan ada sebuah bangunan yang digunakan oleh raja sebagai tempat Beliau beristirahat, kalau mbak berkunjung kesana, mbak juga akan melihat foto-foto raja."


Tempat Prewedding
Menyambung pertanyaannya lagi dengan nada penasaran mbak itu bertanya lagi, " lantas apa yang unik di sana mas?". Sambil tersenyum saya menjawab, " Keunikannya dilihat dari arsitekturnya mbak, akulturasi terjadi dalam bangunan tersebut, arsitekturnya adalah penggabungan dari arsitektur Eropa ( mungkin karena berada di zaman Belanda) dan nampak juga polesan arsitektur Tionghoa, serta tidak meninggalkan ukiran khas Balinya. Tadi disebutkan bahwa untuk melihat semua pemandangan Taman Ujung ini, mbak dapat berdiri pada bangunan yang tidak bertembok dan tidak beratap, hanya pilar-pilar saja yang terlihat. Tempat tersebut biasanya menjadi latar belakang foto prewedding, dan kalau mbak nantinya tertarik untuk ambil foto prewedding di sana, silahkan saja."

"Menarik ya mas?', sambung mbak itu kepada saya dan kemudian saya juga menjawab, " Ya memang sangat menarik tempat tersebut mbak, karena selain mbak dapat menikmati pemandangan, mbak juga dapat menambah wawasan yang berhubungan dengan sejarah di Bali ini". 

Obrolan berhenti sejenak, mungkin mbak itu sedang berhayal dengan kondisi nyata Taman Ujung seperti yang saya ceritakan tadi. Tak menunggu lama, dengan raut muka penasaran dan alis mengkerut, mbak itu bertanya lagi, " Kalau saya mau ke sana, kira-kira perlu waktu berapa jam dari sini ya mas?". Saya berpikir sejenak untuk memperkirakan waktu dan jarak tempuh untuk menuju ke Taman Ujung tersebut. Setelah dapat saya perkirakan kemudian saya menjawabnya, " Hmm.. kira-kira perlu waktu sekitar 1,5 jam atau sekitar 65 kilometer kalau mbak berangkat dari Pantai Kuta menuju jalan Ida Bagus Mantra dan melalui objek wisata Goa Gajah. Nah mbak tahu kan Pantai Lovina yang ada di Bali Utara?, kalau mbak tahu, dari Pantai Lovina  menuju Taman Ujung diperlukan waktu sekitar 3 jam dengan jarak tempuh sekitar 120 kilometer". 

Dengan maksud menjelaskan lebih banyak lagi untuk mengurangi rasa penasaran mbak itu, maka saya tanyakan lagi, " Bagaimana mbak sudah ada gambaran mengenai objek wisata Taman Ujung, mulai dari pemandangannya hingga lokasinya?", dan mbak itupun menjawab, " waduh mas.. saya masih belum tau lokasinya, ada cara untuk membantu saya sebagai penjuk arahnya mas?", saya pun bergegas menjukkan, " Mbak bisa lihat melalui aplikasi Google Map yang tersedia di Hand Phone mbak itu, cari aja taman ujung, maka mbak akan diarahkan ke titik yang dituju."



Demikian sedikit perbincangan kami mengenai objek wisata Taman Ujung, bagi kamu yang penasaran juga ingin melihat langsung keindahan Taman Ujung ini, segera kunjungi bersama orang-orang terdekatmu.