Thursday 21 December 2017

Sangeh Monkey Forest

wisataunikbali.com
Sangeh monkey forest

Sangeh- Salah satu provinsi di Indonesia yang sangat terkenal memiliki segudang objek wisata indah adalah Bali. Keindahan objek wisata, budaya dan sejarah Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Internasional. Saking banyaknya objek wisata yang ada di Bali, mungkin ada beberapa objek wisata yang jarang diketahui, salah satunya adalah Sangeh Monkey Forest.

Sesuai dengan namanya yaitu Sangeh Monkey Forest adalah tempatnya monyet-monyet. Ada juga monkey forest yang lain seperti Pura Luhur Uluwatu, namun bukan monyetnya yang menjadi tujuan utama kalau wisatawan berkunjung ke Uluwatu. Berbeda dengan sangeh, monyet-monyet dan hutan yang luas serta indahlah yang menjadi tujuan para wisatawan untuk mengunjunginya disamping itu juga ingin melihat salah satu pura suci yang berada di sana. 

Sangeh merupakan saksi akan kebesaran dan kejayaan Kerajaan Mengwi. Bukti lain selain sangeh adalah adanya Pura Taman Ayun yang merupakan tempat peristirahatan untuk Raja Mengwi. Orang-orang dari dulu  mengatakan bawha Pura Bukit Sari ini didirikan oleh putra angkat Raya Kerajaan Mengwi pada abad XVII yang bernama Cokorda Sakti Blambangan. Putra angkat tersebut bernama Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti.

Konon katanya, awal muasal Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakit ini mendirikan pura Bukit Sari disebabkan oleh adanya bisikan halus (wahyu) yang dia dapatkan. Beliau dititahkan untuk mendirikan pura di hutan Sangeh. Setelah didirkan, Pura Bukit Sari terus dijaga dan dijadikan tempat beribadah bagi masyarakat sekitar.

Badbad Mengwi menerangkan cerita mitologis mengenai Pura Bukit Sari ini. Putri Ida Batara di Gunung Agung dikabarkan sangat ingin untuk dipuja di Kerajaan Mengwi. Hutan pala yang berada di Gunung Agung, tempat dimana Putri Ida Batara Gunung Agung tinggal, pindah secara misterius pada malam hari.

Penduduk yang berada di sekitar Desa Sangeh melihat p
erjalanan pohon-pohon pala ini. Pohon-pohon ini tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Mengwi Itulah yang menyebabkan hingga saat ini terus menetap di Desa Sangeh.

Kata Sangeh berasal dari dua suku kata lagi, yaitu sang yang artinya orang dan ngeh yang artinya melihat atau sadar. Jadi sangeh adalah suatu tempat dimana orang melihat pohon -pohon pala yang berjalan sendiri kemudian pohon-pohon tersebut terdiam setelah dilihat orang. 

Konon Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti (putra angkat Raja Mengwi pertama), menemukan bekas bangunan pelinggih di Desa Sangeh sekitar pohon-pohon pala. Cokorda Sakti Blambangan (Raja Mengwi Pertama) memerintahkan untuk membangun kembali pura dan pada akhirnya diberikan nama Pura Bukit Sari. Di Pura Bukit Sari, yang dipuja adalah Ida Batara Gunung Agung serta Batara Melanting.

Daya Tarik Sangeh

Ada beberapa daya tarik di Sangeh ini, antara lain:
Hutan Pala dan Pohon Lanang Wadon

Hutan yang memiliki luas sekitar 14 hektar dengan jenis pohonnya adalah pohon pala memiliki ketinggian rata-rata 50 meter. Konon pohon pala ini tidak dapat tumbuh selain di sangeh dan di tempat asalnya yaitu Gunung Agung. 

Nah ada hal unik lainnya di antara pohon-pohon sangeh. Ada dua pohon yang bentuknya menyerupai kelamin manusia. Pohon tersebut bernama pohon lanang yang artinya laki-laki dan wadon yang artinya perempuan.

Pura Bukit Sari

Pura yang terletak di tengah-tengah hutan sangeh ini dengan jalan lurus sebagai penghubung pintu menuju pintu pura tersebut menjadi pemandangan indah ditenga-tengah hutan ( dapat dilihat seperti gambar paling atas). Pura ini dibangun karena wahyu yang diterima oleh sang Raja sebagai tempat memuja Ida Bhatara yang berada di Gunung Agung. 

Monyet

Namanya saja Monkey Forest, pasti saja banyak terdapat monyet-moyet yang berkeliaran bebas. Banyak wisatawan yang sengaja datang untuk berfoto dengan monyet-monyet tersebut, namun perlu tetap waspada akan keusilan monyet-monyet yang masih sangat liar. 

Untuk mengindari keusilan monyet-monyet tersebut, jangan membawa barang-barang berharga seperti perhiasan dan jaga barang bawaan dengan baik seperti tas, dompet, hand phone. 

Jika barang bawaan anda telah diambil oleh monyet-monyet ini, usahakan untuk memberikan makanan seperti kacang atau pisang kepada monyet yang sedang memegang barang bawaan anda. Hal tersebut agar barang bawaan bisa dilepas oleh monyet tersebut, karena monyet itu lebih memilih pisang atau kacang. Tapi terkadang ada juga monyet yang tidak mau melepas barang bawaan anda, namun tetap saja mengambil pisang atau kacang tersebut. Kalau sudah seperti itu sebaiknya anda terus-menerus berusaha hingga bisa mendapatkan barang bawaan anda.

Patung Kumbakarna

Patung Kumbakarna yang direbut oleh monyet  menjulang tinggi dibangun disangeh sebagai perlambang kekuatan monyet-monyet saat menyerang Negeri Alengka untuk membantu Rama dalam mengalahkan kebatilan. Rama sendiri adalah penjelmaan Tuhan ke Dunia sebagai Awatara untuk menjaga Dunia tetap seimbang, menumpas kebatilan dan menegakkan Kebaikan. 

Tempat Prewedding

Sangeh dengan pemandangan yang alami dan asri cocok digunakan sebagai tempat prewedding. Sudah banyak orang yang melakukan prewedding di Sangeh ini.




A post shared by yan jontor (@yan_jontor) on



Lokasi Sangeh


Objek wisata Sangeh Bali ini terletak di Kabupaten Badung, Bali, tepatnya di desa Sangeh kecamatan Abiansemal, berada di seberang jalan ke Pelaga. Jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Denpasar, hanya perlu menempuh kurang lebih 22 km perjalanan dari pusat kota Denpasar hingga tiba di Sangeh Monkey Forest ini yang biasanya menghabiskan waktu rata-rata kurang lebih 45 menit. Lokasi dari wisata Sangeh ini cukup dekat dengan Pura Taman Ayun di kecamatan Mengwi, jadi jika berwisata ke Sangeh bisa melanjutkan melihat keindahan Pura Taman Ayun. Lebih jelasnya mengenai letak Sangeh bisa dilihat pada Google Map di bawah ini.

Saturday 2 December 2017

Goa Gajah yang sering disebut Elephant Cave, wisata bersejarah di Bali

Goa Gajah
Foto: Destinasi Wisata Bali

Goa Gajah- Bali memiliki keindahan dan keunikan Alam dan Baudaya, keunikan budaya dapat dilihat dari segi arsitekturnya. Situs-situs bersejarah di Bali sengaja dijaga dan dilestarikan degan tujuan untuk mengetahui perkembangan orang Bali pada khususnya. Situs sejarah tersebut dapat pula menjadi daya tarik bagi wisatawan yang sedang berlibur ke Bali.

Salah satu objek wisata sejarah yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan adalah Goa Gajah. Hampir setiap hari Goa Gajah dikunjungi oleh wisatawan berhubung tempat ini memang sangat unik dan menyimpan nilai sejarah yang begitu besar. 

Mengapa di sebut dengan Goa Gajah, padahal saat berkunjung ke sana tidak ada satupun gajah berada di sana? Asumsinya adalah Goa adalah sebuah lubang yang sengaja dibuat pada sebuah bukit atau tebing, sedangkan binatang gajah adalah binatang dengan ukuran tubuh besar. Goa Gajah diasumsikan sebagai lubang yang dibuat dengan ruang didalamnya luas. 

Goa Gajah terdiri dari dua komplek,  merupakan warisan ajaran siwa budha, bukti peninggalan ajaran siwa yang  berada di komplek bagian utara adalah adanya tri lingga dan patung Ganesha di dalam gua. Di kolam pemandian atau pentirtaan terdapat arca Widyadara dan Widyadhari. Arca Widyadhari pancuran ini terdapat enam buah. Tiga berjejer di bagian utara dan tiga di bagian selatan. Arca bidadari ini diletakkan di atas lapik teratai atau padma. Padma adalah simbol alam semesta stana Hyang Widhi. Sedangkan arca Widyadara berada di tengah keenam Widyadhari. Hal ini berdasarkan konsep Sapta Nadi yaitu tujuh sungai suci Gangga, Sindhu, Saraswati, Yamuna, Godawari, Serayu dan Narmada. 

Sedangkan peninggalan ajaran Budha berada di komplek bagian selatan dengan adanya stupa Buddha dalam sikap Dhyani Buddha Amitabha bersusun 13 stupa dan stupa bercabang 3 yang dipahat dibatu besar.


Mulut Goa hanya cukup untuk satu orang jika kamu berniat ingin masuk ke dalam. Di dalam goa sudah ada penerangan agar kamu dapat melihat isi didalam goa. Bentuk bagian dalam goa seperti huruf T, memiliki tinggi sekitar dua meter. Tempat ini dijadikan sebagai salah satu tempat suci oleh umat hindhu di Bali, maka diberi nama sebagai Pura Goa Gajah. 


Lokasi Pura Goa Gajah

Goa Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, Bali dengan jarak tempuh sekitar 27 kilometer dari Kota Denpasar dan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jika kamu belum mengetahui lokasi dari Goa Gajah, dapat kamu gunakan peta di bawah ini sebagai penunjuk arahnya. 

Sunday 19 November 2017

Pura Luhur Uluwatu- Sejarah, daya tarik dan lokasinya

wisataunikbali.com
Pura Luhur Uluwatu
Pura Uluwatu- Berbicara tentang Pulau Dewata Bali tidak hanya pada keindahan pantai saja, nuansa alam dan religius memang sangat kental di Pulau Seribu Pura ini. Keindahan alam dan kearifan lokal lainnya menjadi daya tarik kuat bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bali. 

Belum diketahui pasti apa tujuan dibuatnya pura-pura di tempat-tempat tinggi dan tempat yang kadang sulit untuk di jangkau, yang pasti leluhur umat hindu di Bali memiliki tujan yang baik dengan dibangunnya pura di lokasi-lokasi tertentu. 

Seperti salah satu pura yang termasuk dalam kategori Pura Sad Kahyangan yang terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali ini di bangun di suatu tebing tinggi di atas permukaan laut. Terkesan ekstrim namun kalau dinikmati akan menghadirkan suasana yang mengagumkan pada pengunjungnya. 

Pura tersebut bernama Pura Luhur Uluwatu. Kata Uluwatu terdiri dari kata Ulu yang artinya kepala atau atas, sedangkan watu artinya Batu. Jadi pura Uluwatu artinya Pura yang dibangun di atas tebing batu. 

Pura Uluwatu adalah tempat suci yang digunakan sebagai tempat memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Rudra, namun Pura ini juga berfungsi sebagai Objek Wisata. Walaupun berfungsi sebagai objek wisata, namun wisatawan tetap wajib menghormati tata tertib yang berlaku demi menjaga kesucian Pura Luhur Uluwatu. 

Sejarah Pura Uluwatu

Berdirinya Pura Uluwatu berkaitan erat dengan kedatangan dua Maha Rsi dari Pulau Jawa, Beliau adalah Mpu Kuturan dan Dang Hyang Niratha. Mpu Kuturan adalah Rsi yang pertama kali datang ke Pura Uluwatu ini yaitu pada abad ke 11. Beliau mengajarkan tentang Desa Adat dan segala aturannya. Kemudian pada akhir tahun 1550 datanglah Maha Rsi Suci yang bernama Dang Hyang Niratha dan mencapai moksha atau istilah Balinya Ngeluhur ( menuju ke atas) sehingga pura ini bernama Pura Luhur Uluwatu.

Daya Tarik

Menikmati keindahan laut dari tebing tinggi adalah satu daya tarik yang dapat kamu temukan di Pura Uluwatu. Nuansa alami dengan rindangnya pepohonan dan adanya monyet-monyet liar sebagai pelengkap keindahan alam di Pura Uluwatu. 

Waktu yang di tunggu-tunggu adalah kala sore hari, kamu dapat menikmati indahnya sunset sembari menyaksikan Kecak Dance. Bisa ngebayanginnya bukan betapa indahnya suasana di Pura Luhur Uluwatu? Pura Luhur Uluwatu menjadi salah satu top list kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara ketika berlibur ke Bali. 

Lokasi Pura Uluwatu

Pura Luhur Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Waktu yang kamu perlukan untuk sampai di pura Uluwatu dari Bandara Ngurah Rai adalah sekitar 30 menit kalau tidak terhalang oleh kemacetan. 

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Pura Uluwatu namun belum mengetahui lokasinya, dapat kamu gunakan peta di bawah ini sebagai petunjuk arahnya.



Monday 23 October 2017

Sawah Terasering Tegalalang Ubud

wisataunikbali.com
Sawah Terasering Ubud
Ubud- Pesona alam Bali memang tidak usah diragukan lagi, keindahan pantai, air terjun, bukit dan objek wisata alami maupun objek wisata yng sengaja dibuat sebagai penunjang objek wisata alam yang ada di Bali. 

Dahulu sebelum Bali di serbu oleh modernisasi dan pesatnya industri pariwisata, alam Bali masih sangat natural dengan adanya hamparan sawah yang begitu luas. Maklum saja kalau dulu mata pencaharian sebagian besar masyarakat Bali adalah sebagai petani. 

Semakin lama eksistensi lahan persawahan semakin berkurang, dengan ditanamnya beton-beton sebagai penyangga perekonomian di Bali seiring pesatnya perkembangan dunia pariwisata. 


Tetapi jangan khawatir, lahan persawahan masih tetap dipertahankan sebagai penunjang kebutuhan masyarakat Bali dalam memenuhi kebutuhan pokoknya terhadap pangan. 

Seperti kata pepatah di bawah ini:
"Sambil menyelam minum air"
Lah... apa kaitannya antara lahan persawahan dengan pepatah di atas?

Tentu ada..

Di Desa Tegalalang Ubud, lahan persawahan tetap dijaga kelestariannya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat setempat dan juga dimanfaatkan sebagai objek wisata alam. Objek wisata ini sudah terkenal ke manca negara lho.. 

Wisatawan yang berkunjung ke Bali, banyak yang memasukan objek wisata terasering tegalalang ini dalam list liburan mereka, bahkan Barrack Obama sendiri ke datang ke Bali ingin menikmati keindahan dan kesegaran alam di objek wisata ini. keren ga bro?

Sama seperti Desa Jatiluwih, di Desa Tegalalang Ubud ini juga memakai sistem pengairan subak, karena memang sistem subak berlaku untuk pengairan sawah-sawah yang ada di Bali. Struktur persawahannya juga berbentuk terasering atau berundak agar memudahkan sistem pengairannya. 




wisataunikbali.com
Anjungan di Desa Tegalalang 

Populernya objek wisata alam di Ubud ini, membuat para investor beramai-ramai membangun sarana penunjang objek wisata seperti hotel, penginapan dan restoran. Ada ide kreatif lain sebagai penyalur hobi dari wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan hamparan sawah yang berundak adalah dibangunnya anjungan sebagai tempat spot-spot untuk berfoto seperti foto di atas. 

Siapa coba yang tidak mau mengabadikan moment indah saat berkunjung ke objek wisata yang begitu populer di Bali bahkan di manca negara? kebetulan di Bali sedang getol-getolnya dibangun tempat-tempat untuk berselfie ria untuk pengunjung.

Lokasi Desa Tegalalang

Objek wisata ini berjarak kurang lebih 20 menit dari Ubud dan berjarak sekitar 1 hingga 1,5 jam dari Kota Denpasar. 

Bagaimana? penasaran ingin mengunjungi dan melihat keindahan pemandangan sawah di Desa Tegalalang? disarankan agar mengunjungi objek wisata ini pada sore hari agar terik mentari berkurang dan tidak mengurangi rasa nyaman kamu saat berada di objek wisata ini. 

Namun jika kamu masih belum mengetahui lokasi objek wisata ini, kamu dapat menggunakan peta di bawah ini sebagai bantuan dalam mencarinya. 

Happy travelling guys.. ☺



Saturday 9 September 2017

Desa Lemukih-Wisata kekinian dengan back ground rice terrace


Wisata Unik Bali.com
Desa Lemukih
Desa Lemukih- Bali memang menjadi gudang bagi objek wisata yang indah dan dapat memanjakan mata para wisatawan yang mengunjunginya. Masih banyak potensi-potensi wisata di Bali yang perlu dikembangkan untuk menambah asset daerah dan tentunya menjadi obat tambahan bagi pecinta travel. 

Berbicara tentang pengembangan objek wisata, Desa Wanagiri, Kabupaten Buleleng melirik potensi wisata Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang sudah dikenal oleh masyarakat umum, namun perlu juga dibuatkan "bumbu" sebagai penyedap objek wisata tersebut dengan membuat ayunan dan anjungan sebagai tempat spot foto bagi wisatawan yang berada di sana.

Tak mau kalah dengan Desa Wanagiri, salah satu desa yang juga terletak di Kabupaten Buleleng membuat "bumbu" penyedap bagi potensi wisatanya. Desa tersebut adalah Desa Lemukih. Potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Lemukih (disebutkan hanya dua saja) yaitu air terjun dan rice terrace. 

Tak hanya Desa Jatiluwih dan Ubud saja yang memiliki keindahan pemandangan sawah, Kabupaten Buleleng juga memiliki keindahan pemandangan sawah di Desa Sambangan dan Desa Lemukih itu sendiri.

Terletak di kawasan perbukitan, luasnya hamparan sawah yang berundak dan banyaknya pohon-pohon besar membuat suasana Desa Lemukih menjadi sejuk. Kondisi tersebut sangat mendukung bagi traveler yang hobi dengan keindahan, kesejukan dan tantangan. mengapa disebut tantangan? dikarenakan objek-objek wisata di Desa Lemukih memerlukan tenaga yang ekstra untuk mencapainya.


Wisata Unik Bali.com
Rice Terrace Desa Lemukih
"Bumbu" penyedap untuk objek wisata yang dimaksudkan adalah kreativitas warga Desa Lemukih untuk membuat desanya menjadi lebih menarik. Layaknya sebuah makanan seperti kentang atau jagung, tanpa bumbu pun sudah bisa dimakan dan bermanfaat, apalagi ditambah dengan bumbu penyedap yang lain, akan bertambah bukan rasanya?

Kreativitas tersebut adalah sebuah ayunan yang sering digunakan oleh wisatawan sebagai tempat bersantai bahkan menjadi tempat spot foto menarik dengan latar perbukitan dan hamparan sawah. 

Bagaimana? merasa tertarik ingin segera melihat keindahan Desa Lemukih sambil berfoto-foto dengan latar alam yang mengesankan, segera ajak teman-temanmu untuk berkunjung ke Desa Lemukih. Seperti yang telah disebutkan tadi kalau masih ada objek wisata lain di Desa Lemukih yaitu objek wisata air terjun. 


Lokasi Desa Lemukih

Desa Lemukih terletak di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Untuk menuju Desa lemukih, dapat ditempuh melalui dua jalur tergantung dari mana kamu datang. Kalau kamu datang dari Denpasar dan melalui Jalan Denpasar-Singaraja, setelah melewati Danau Buyan kamu akan menemukan pertigaan lalu belok kekiri (ada papan penunjuk jalan yang akan menuju air terjun sekumpul) dan jika kamu datang dari Lovina menuju arah Karangasem, sampai di pertigaan Desa Bungkulan menuju desa Jagaraga belok kekiri dan terus lurus. 

Untuk membantu kamu dalam menemukan lokasi Desa Lemukih, dapat kamu gunakan peta dibawah ini sebagai penunjuk arahnya: 



Monday 4 September 2017

Hidden Canyon Beji Guwang- Cantik tapi menantang

Wisata Unik Bali.com
Hidden Canyon
Hidden Canyon- Bali memiliki banyak objek wisata, mulai dari pantai, bukit, pura dan air terjun. Bagi kamu yang suka dengan objek wisata yang menantang, kamu dapat mengunjungi objek wisata air terjun yang berada di Bali, tetapi tahu kah kamu ada objek wisata unik di Bali yang cocok juga buat kamu yang hobi dengan wisata menantang. Objek wisata tersebut terletak di Kabupaten Gianyar, berdekatan dengan Pasar Kesenian Sukawati.

Objek wisata yang terbentuk dari proses erosi pada aliran sungai secara alami membentuk sebuah ngarai atau disebut dengan Canyon nan eksotik. Kata "Guwang" berasal dari Bahasa Bali yang berarti suci. Berhubung letaknya tersembunyi maka dari itu ngarai ini bernama Hidden Canyon sedangkan kata Beji tersebut dikarenakan di dekat ngarai tersebut terdapat sebuah pura yang bernama Pura Beji. 

Sebelum dijadikan objek wisata, ngarai ini dulu digunakan oleh warga sekitar sebagai tempat untuk memancing ikan. Objek wisata ini menjadi viral setelah seorang fotografer asal klungkung mengunggahnya ke internet. Aliran sungai dengan tebing-tebing bermotif cekungan yang indah panjangnya sekitar 700 meter. 



Untuk mengurangi risiko slip ketika melewati aliran sungai ini, dianjurkan kepada wisatawan untuk melepas alas kakinya. Hal tersebut merupakan salah satu tantangan untuk melewati canyon tersebut. Tantangan berikutnya adalah wisatawan melewati batu-batu besar yang berada di sungai tersebut karena tekstur bebatuan sungai tidaklah rata. Memanjat dan melompat di tebing dengan ketinggian sekitar 20-30 meter adalah aktivitas wisatawan yang akan selalu dilakukan ketika melewati aliran sungai.

Tidak semua waktu digunakan untuk melompat dan memanjat bebatuan guys..

Pemandangan canyon yang eksotis dapat kamu manfaatkan untuk berfoto-foto ketika berada di Hidden Canyon Beji Guwang ini guys. 


Berfoto di Hidden Canyon

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Hidden Canyon ini karena merasa penasaran dengan keindahan serta tantangan yang dilalui ketika berada di sini. 

Agar perjalanan kamu tidak sia-sia, datanglah ke Hidden Canyon ini pada musim kemarau, karena jika kamu datang pada musim penghujan, ketinggian airpun meningkat dan kamu akan sedikit merasa kesulitan saat ngarungi aliran sungai ini. Biasanya saat musim penghujan, sungai ini akan banjir, saat banjir, canyon yang eksotis banyak yang tertutup air. 


Lokasi Hidden Canyon


Hidden Canyon Beji Guwang terletak 15 Kilometer dari Kota Gianyar atau 14 Kilometer dari Kota Denpasar. Untuk mempersingkat waktu, rute tercepat dapat kamu ambil melalui By Pass Ida Bagus Mantra. Ikuti saja jalan By Pass Ida Bagus Mantra hingga kamu sampai di perempatan Desa Ketewel kemudian belok mengarah ke jalan raya Ketewel kemudian ke jalan Raya Guwang. Sesampai di patung garuda kira-kira lagi 750 meter lagi terdapat Pura Dalem dengan area parkir yang cukup luas dan merupakan tempat parkir kendaraan untuk selanjutnya jalan kaki menuju Hidden Canyon Beji Guwang Sukawati.

Jika kamu masih bingung dengan lokasinya, kamu dapat gunakan peta di bawah ini sebagai penunjuk arah menuju ke Hidden Canyon Beji Guwang.




Ajak teman atau kerabat kamu yang lain untuk mengetahui salah satu objek wisata unik Bali dengan share artikel ini kepada mereka, siapa tahu mereka berkeinginan untuk ikut mengunjungi objek wisata ini bersama kamu.

Wednesday 30 August 2017

Bunut Bolong- Wisata Unik Bali dengan aura magis

wisataunikbali.com
Bunut Bolong

Bunut Bolong di Jembrana

Bunut Bolong- Bali memang mempunyai objek wisata yang menawan, mulai dari pantai, air terjun, kearifan budaya, pura dan kesenian tradisional. Bali identik dengan Hindu karena memang mayoritas penduduk di Bali memeluk agama Hindu, tak heran Bali memiliki sebutan dengan Pulau Dewata atau Pulau dengan seribu pura. 

Hindu Bali memegang teguh ajaran Tri Hita Karana, yaitu menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam sekitar. Menjaga hubungan yang harmonis dengan alam sekitar merupakan hal yang sangat perlu dilakukan mengingat hukum alam juga merupakan hukum sebab akibat. Dengan menjaga alam yang baik, alampun akan menjaga kita dengan baik.

Keunikan Bunut Bolong

Salah satu objek wisata yang unik di Bali terletak di Kabupaten Jembrana adalah Bunut Bolong. Objek wisata ini tercipta karena ada hubungannya dengan konsep Tri Hita Karana yang diterapkan oleh warga Bali sendiri. Bunut adalah salah satu jenis pohon yang menyerupai pohon beringin, sedangkan bolong (Bahasa Bali) yang artinya lubang. Bunut Bolong adalah jenis pohon yang menyerupai pohon beringin yang memiliki lubang dibagian batang terbawah. Usia dari Bunut Bolong ini diperkirakan sudah ratusan tahun, lihat saja dari besar, tinggi dan banyaknya akar pada pohon tersebut.

Di Amerika Serikat juga ada pohon yang berlubang, nama pohon tersebut adalah Shrine Drive Thrue Tree, bedanya dengan Bunut Bolong yang ada di Bali adalah Shrine Drive Thrue Tree itu memang sengaja dilubangi agar dapat dilalui oleh pengendara atau pengguna jalan raya namun lubang pada Bunut Bolong terbentuk dengan alami tanpa ada campur tangan manusia. Unik bukan?

Wisata Unik Bali
Berfoto di Bunut Bolong

Tidak usah pergi jauh-jauh hingga ke negeri paman sam tersebut untuk melihat pohon yang berlubang, cukup kamu datang ke Bali saja untuk melihat keunikannya. Keunikan Bunut Bolong ini membuat wisatawan ingin melihatnya, tidak jarang dari mereka mengabadikan kunjungannya ke Bunut Bolong ini dengan berfoto-foto. 

Konon katanya Bunut Bolong ini memiliki aura magis karena keberadaan dari pohon ini di sakralkan oleh warga setempat sehubungan dengan penerapan konsep Tri Hita Karana. Sesuai dengan papan pengumuman yang terpampang di Bunut Bolong bahwa tidak sembarang kendaraan dapat melintas di Bunut Bolong. Mobil yang membawa jenazah, dan mobil pengantin dilarang melintasi Bunut Bolong ini karena memang ada kejadian-kejadian terkait dengan larangan tersebut di Bunut Bolong. 

Jangan takut untuk melintas atau bahkan berfoto-foto di Bunut Bolong ini selama kamu tetap menjaga aturan yang diterapkan di sana. Banyak kok wisatawan domestik maupun wisatawan asing yang sengaja datang untuk melihat keunikan dan berfoto-foto di Bunut Bolong. 

Menuju Bunut Bolong

Jika kamu penasaran dan ingin menuju ke Bunut Bolong dapat di tempuh dari Kota Denpasar berjarak sekitar 11 kilometer menuju ke arah utara melalui Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. Belum terdapat akomodasi wisata yang memadai di Bunut Bolong ini, seperti lahan parkir, toilet dan penginapan. 

Lokasi Bunut Bolong

Bunut Bolong berada di Desa Manggissari, Pekutatan, Jembrana, Bali. Sebagai gambaran jika kamu ingin berkunjung ke Bunut Bolong, dapat kamu lihat peta di bawah ini:


Tuesday 29 August 2017

Tirta Gangga- Royal Water Garden

Royal Water Garden Karangasem Bali
Tirta Gangga Karangasem Bali

Taman air Tirta Gangga

Tirta Gangga- Sebuah taman yang sengaja dibangun oleh Raja Karangasem ini memang sekilas menyerupai Taman Ujung dimana sama-sama menggunakan tema tentang kolam besar tetapi yang membedakannya adalah Tirta Gangga ini adalah berfokus sebagai taman air untuk tempat peristirahatan sang raja. 

Jaman kerajaan sudah tidak ada lagi di Bali, sehingga taman air yang dulunya berfungsi sebagai taman kerajaan kini dialih fungsikan menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Karangasem Bali.

Kata Tirta dan Gangga rasanya sudah tidak asing lagi bagi kamu yang sudah mengenal Bali dan juga India ( berhubungan dengan penyebaran Hindu), Tirta artinya air dan Gangga sendiri adalah salah satu sungai yang berada di India. Sungai gangga di India dianggap sebagai sungai suci, terkait dengan penamaan taman air tersebut dengan sumber air yang berasal dari mata air Rijasa, Raja Karangasem berasumsi bahwa mata air Rijasa sama sucinya dengan air di Sungai Gangga. 

Luas Tirta Gangga sekitar 1,2 hektar membentang dari timur ke barat dan dibangun ditengah areal persawahan yang luas, hal tersebut mendukung konsep Tirta Gangga sebagai taman dengan nuansa hijau sehingga dapat memberi rasa tenang dan teduh ketika berada di Tirta Gangga. 

Secara umum terdapat dua kolam di Tirta Gangga, yaitu kolam bagian bawah adalah tempat pemandian untuk anak-anak, disamping itu juga terdapat kolam ikan. Kolam ikan ini biasanya lebih sering digunakan sebagai lokasi foto bagi wisatawan yang berkunjung ke Tirta Gangga ini, wisatawan yang lebih sering berkunjung adalah wisatawan asing dibandingkan dengan wisatawan domestik. di tengah kolam ikan terdapat tempat-tempat untuk berjalan setapak yang terpisah untuk melintasi kolam,. Dibagian atas terdapat kolamm yang lebih dalam lagi, diperuntukkan untuk orang-orang dewasa karena kedalaman kolam sekitar 2 meter.  



Banyak wisatawan yang tak mau ketinggalan untuk mandi dikolam dan merasakan kesejukan serta jernihnya air di kolam. Bagi wisatawan yang tidak mandi, mereka bisa bersantai bersama keluarga atau mungkin dengan pasangan terkasihnya sambil menikmati keindahan taman dan alam sekitarnya. 

Sensasi mandi di kolam renang Tirta Gangga sama ketika kamu mandi di kolam pemandian Air Sanih Singaraja karena airnya berasal dari sumber mata air yang sejuk dan segar, tidak ada zat klorin sebagai penjernih airnya, terutama bermanfaat bagi kesehatan.

Salah satu wisatawan yang berasal dari Jawa Timur kebetulan berkunjung ke Bali dan menginap di salah satu hotel bintang lima di Jimbaran menanyakan lokasi taman air yang dia lihat dari sebuah foto, dia ingin sekali mengunjungi tempat tersebut bersama keluarganya, menunjukkan betapa menariknya Tirta Gangga tersebut sehingga menjadi salah satu list liburannya saat ke Bali. 

Tirta Gangga terletak di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali bagian Timur. Kalau kamu menuju Tirta Gangga dari Kota Denpasar, maka waktu tempuh yang diperlukan adalah sekitar 2 jam. Jika kamu berangkat dari Kota Singaraja, waktu tempuhnya lebih lama lagi satu jam, yaitu memakan waktu tempuh selama 3 jam menuju Tirta Gangga. 

Bagi kamu yang berminat untuk mengunjungi objek wisata Tirta Gangga, namun kamu belum mengetahui lokasinya dengan tepat, mungkin peta di bawah ini dapat membantu kamu sebagai penjuk jalan menuju ke Tirta Gangga. Tetapi jika kamu masih belum menemukan juga, disarankan agar kamu menyewa jasa tour guide untuk menunjukkan lokasi yang tepat. 

Happy Travelling guys... ☺

Monday 28 August 2017

Pantai Jimbaran- Kuliner dengan menu seafood sambil menikmati sunset

Makan sambil menikmati sunset di Pantai Jimbaran

Pantai Jimbaran Bali

Pantai Jimbaran- Salah satu pantai yang tidak kalah populer dengan Pantai Kuta dan letaknya juga masih berdekatan dengan Pantai Kuta adalah Pantai Jimbaran. Pantai ini terletak di Desa Jimbaran dengan hamparan pasir putih yang luas. Topografi pantai ini rata-rata dangkal walaupun memiliki ombak yang relatif besar. 

Aktivitas pada pagi hari sering dilakukan oleh wisatawan dengan jalan-jalan sembari menikmati segarnya udara pantai, pada siang hari biasanya wisatawan asing sengaja datang untuk berjemur dan mandi di Pantai Jimbaran. 

Pantai Jimbaran berbatasan dengan Pantai Kedonganan dan Pantai Muaya. Warga yang tinggal di pesisir Pantai kebanyakan berprofesi sebagai nelayan yang masih aktif mencari ikan sebagai mata pencaharian mereka. Pantai Jimbaran inilah yang sering digunakan sebagai lokasi pelelangan ikan. 

Ikan segar tentunya mudah kamu dapatkan dari tangan para nelayan, tak jarang wisatawan asing yang sedang menginap di hotel sekitar Pantai Jimbaran sering menanyakan dimana tempat membeli ikan segar. 

Keindahan pemandangan Pantai dengan terjaganya kebersihan pasirnya membuat para investor melirik potensi Pantai Jimbaran ini. Hotel-hotel yang berada di pesisir Pantai Jimbaran adalah Hotel Four Seasons dan InterContinental Bali Resort

Pantai jimbaran kadang terkesan sebagai privat beach bagi wisatawan yang menginap di hotel dekat pantai, karena memang sedikit warga lokal yang melintas di pantai Jimbaran ini. Sampan-sampan nelayan juga tidak terlihat parkir di depan hotel dekat pantai. Padahal sebenarnya tidak ada hotel di Bali memiliki privat Beach, karena pantai merupakan milik publik.

Restoran yang menyediakan seafood dengan konsep terbuka di atas pasir putih Pantai Jimbaran menambah keunikan suasana Pantai Jimbaran. Banyak restoran dan cafe yang ada di pesisir Pantai Jimbaran, namun ada salah satu cafe yang cukup terkenal adalah Menega Cafe, namun ada juga cafe yang berada di dekat Pasar Jimbaran yaitu Ramayana Cafe. Khusus untuk Menega Cafe, terletak di Jalan menuju Four Season dan Muaya Beach menyediakan menu dengan harga terjangkau, namun kekurangannya adalah waktu tunggunya relatif lama. 


Romantic dinner di Pantai Jimbaran,
Foto: Water Sport Bali

Suasana spesial di Pantai Jimbaran ini adalah saat sore hari, mengapa demikian? 
Sunset di Pantai Jimbaran adalah waktu yang ditungu-tunggu wisatawan yang sedang berada di Pantai Jimbaran atau hotel dekat Pantai Jimbaran. Menyantap makanan sembari Berhubung letak Pantai Jimbaran berada di sebelah barat Bali, maka Pantai Jimbaran merupakan tempat yang tepat untuk menikmati indahnya sunset, apalagi ketika surutnya air laut di pantai Jimbaran menjadi pemandangan yang eksotis saat memantulnya sinar matahari yang kian redup di garis pantai Jimbaran. Restoran dan Cafe di ruang terbuka, seafood, sunset merupakan gabungan yang ideal bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Jimbaran. 

Tak jarang pasangan yang sedang berbulan madu memanfaatkan moment sunset di Pantai Jimbaran untuk menambah kemesraan dan rasa cinta pada pasangan satu sama lainnya. Romantis bukan menyantap makanan di ruang terbuka dengan view pantai dan indahnya sunset? apalagi makanan yang lezat menjadi pelengkap bagi moment bulan madu mereka. 

Bagi kamu yang belum pernah berkunjung ke Pantai Jimbaran dan mempunyai rencana untuk mengunjunginya, tetapi kamu belum mengetahui lokasi pantai Jimbaran tersebut, maka untuk mengetahui lokasi Pantai Jimbaran, dapat kamu lihat pada peta di bawah ini:



Monday 7 August 2017

Taman Ujung Karang Asem- Sering disebut dengan Water Palace

Taman Ujung Karangasem

Taman Ujung Karangasem Bali

Taman Ujung- Pariwisata di Bali memang sudah sangat populer, hal tersebut menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk mengunjungi Bali. Banyak dari mereka mendapat informasi dari orang-orang yang telah berkunjung ke Bali, dan ada juga yang memperoleh informasi dari media online. 

Banyak media online yang menggambarkan keindahan Bali, mulai dari objek wisatanya, entah itu wisata alam atau buatan, budaya hingga kulinernya. Dengan keindahan dan keunikan Bali, mungkin membuat orang yang belum mengunjunginya menjadi semakin penasaran. 

Ketika sedang berbincang dengan tamu yang berasal dari Jawa, tiba-tiba Beliau menunjukkan hand phonenya dan memperlihatkan suatu gambar, kemudian beliau bertanya, " Mas tau ga apa nama tempat ini? Saya lihat di foto pemandangannya bagus banget, tempatnya di mana ya mas?"

Dari pertanyaan tersebut kemudian saya jawab, " Owh.. tempat ini namanya Taman ujung mbak, Terletak di Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem, letaknya di Bali Bagian timur sana. Istana tersebut dibangun oleh Raja Karangasem yang bernama I Gusti Bagus Jelantik dan berfungsi sebagai tempat peristirahatan Sang Raja. Pemandangannya memang bagus mbak, selain dapat menikmati keindahan istana, mbak juga dapat menikmati keindahan pantai karena Taman Ujung ini terletak dekat dengan pantai. Taman Ujung ini juga kerap disebut dengan Water palace, karena istana tersebut berada di atas air".


Jembatan penyebrangan di kolam

Kemudian si mbak itu bertanya lagi, " Lantas apa aja yang ada di sana mas?" sebuah pertanyaan yang mengisyaratkan mbak itu sangat tertarik dengan tempat tersebut. Kemudian saya menjawabnya, " Di Taman Ujung tersebut, ada kolamnya mbak, kolam yang luas sekali. di sana ada tiga kolam namun letaknya berbeda, satu kolam berada disebelah selatan, dan dua kolam lainnya berada di sebelah utara. Kalau mbak ingin melihat semua keindahannya, mbak dapat melihat dari bangunan tanpa tembok dan tanpa atap, hanya ada pilar-pilar penyangganya saja. Pada kolam di bagian utara, terdapat jembatan untuk menyebrangi kolam tersebut, di tengah-tengah jembatan ada sebuah bangunan yang digunakan oleh raja sebagai tempat Beliau beristirahat, kalau mbak berkunjung kesana, mbak juga akan melihat foto-foto raja."


Tempat Prewedding
Menyambung pertanyaannya lagi dengan nada penasaran mbak itu bertanya lagi, " lantas apa yang unik di sana mas?". Sambil tersenyum saya menjawab, " Keunikannya dilihat dari arsitekturnya mbak, akulturasi terjadi dalam bangunan tersebut, arsitekturnya adalah penggabungan dari arsitektur Eropa ( mungkin karena berada di zaman Belanda) dan nampak juga polesan arsitektur Tionghoa, serta tidak meninggalkan ukiran khas Balinya. Tadi disebutkan bahwa untuk melihat semua pemandangan Taman Ujung ini, mbak dapat berdiri pada bangunan yang tidak bertembok dan tidak beratap, hanya pilar-pilar saja yang terlihat. Tempat tersebut biasanya menjadi latar belakang foto prewedding, dan kalau mbak nantinya tertarik untuk ambil foto prewedding di sana, silahkan saja."

"Menarik ya mas?', sambung mbak itu kepada saya dan kemudian saya juga menjawab, " Ya memang sangat menarik tempat tersebut mbak, karena selain mbak dapat menikmati pemandangan, mbak juga dapat menambah wawasan yang berhubungan dengan sejarah di Bali ini". 

Obrolan berhenti sejenak, mungkin mbak itu sedang berhayal dengan kondisi nyata Taman Ujung seperti yang saya ceritakan tadi. Tak menunggu lama, dengan raut muka penasaran dan alis mengkerut, mbak itu bertanya lagi, " Kalau saya mau ke sana, kira-kira perlu waktu berapa jam dari sini ya mas?". Saya berpikir sejenak untuk memperkirakan waktu dan jarak tempuh untuk menuju ke Taman Ujung tersebut. Setelah dapat saya perkirakan kemudian saya menjawabnya, " Hmm.. kira-kira perlu waktu sekitar 1,5 jam atau sekitar 65 kilometer kalau mbak berangkat dari Pantai Kuta menuju jalan Ida Bagus Mantra dan melalui objek wisata Goa Gajah. Nah mbak tahu kan Pantai Lovina yang ada di Bali Utara?, kalau mbak tahu, dari Pantai Lovina  menuju Taman Ujung diperlukan waktu sekitar 3 jam dengan jarak tempuh sekitar 120 kilometer". 

Dengan maksud menjelaskan lebih banyak lagi untuk mengurangi rasa penasaran mbak itu, maka saya tanyakan lagi, " Bagaimana mbak sudah ada gambaran mengenai objek wisata Taman Ujung, mulai dari pemandangannya hingga lokasinya?", dan mbak itupun menjawab, " waduh mas.. saya masih belum tau lokasinya, ada cara untuk membantu saya sebagai penjuk arahnya mas?", saya pun bergegas menjukkan, " Mbak bisa lihat melalui aplikasi Google Map yang tersedia di Hand Phone mbak itu, cari aja taman ujung, maka mbak akan diarahkan ke titik yang dituju."



Demikian sedikit perbincangan kami mengenai objek wisata Taman Ujung, bagi kamu yang penasaran juga ingin melihat langsung keindahan Taman Ujung ini, segera kunjungi bersama orang-orang terdekatmu. 

Tuesday 25 July 2017

Pantai Pandawa-Keindahan pantai dibalik tebing tinggi

Tebing Pantai Pandawa

Pantai Pandawa Desa Kutuh

Pantai Pandawa-Pantai di Bali menawarkan keeksotisan tersendiri. Bali adalah pulau kecil yang dikelilingi oleh pantai, maka tidak heran kalau pantai adalah tujuan wisata di Bali. Pantai pantai yang namanya sudah populer di Bali seperti Pantai Kuta dan Pantai Sanur tidak membuat pantai lainnya di Bali malah tidak berkembang. Berkembang dalam artian menggali potensinya untuk menjadi objek wisata baru di Bali. 

Salah satu pantai yang berada di Badung selatan awalnya tidak sepopuler sekarang. Pantai yang berada di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini dulu memang susah untuk dijangkau sehingga orang asing menamainya secret beach. Orang Desa Kutuh juga menyebut pantai ini adalah Pantai Kutuh. 


Pantai yang terletak dibalik bukit ini ternyata memiliki keindahan yang tak kalah dari Pantai Kuta. Dengan melihat potensi tersebut maka masyarakat Desa Kutuh berinisiatif untuk mengembangkan potensi tersebut sehingga menjadi objek wisata populer seperti sekarang ini.

Bukit yang menjadi penghalang untuk menuju ke pantai ini digali terus menerus agar bisa menembus ke pantai dan memberikan akses jalan yang bagus karena akses jalan menuju pantai ini sangat penting atau sebagai alasan terkuat untuk pengembangan selanjutnya. Membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk menembus dan membelah bukit tersebut hingga menjadi seperti sekarang. Waktu yang diperlukan sekitar 12 tahun. Dapat kamu bayangkan pengorbanan masyarakat Desa Kutuh untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan.  


Kisah usaha masyarakat Desa Kutuh dalam menembus bukit selama 12 tahun diibaratkan seperti kisah Panca Pandawa dalam masa pengasingannya hidup dihutan dan mencari tanah untuk membuat tembikar. Kisah hidup Panca Pandawa dan ibunya menjadi inspirasi dan melatar belakangi penamaan pantai ini menjadi Pantai Pandawa sehingga dibangunlah patung-patung Panca Pandawa dan Kunti di dinding bukit pinggir jalan menuju Pantai Pandawa ini.



Dapat kamu lihat sekarang bagaimana usaha masyarakat Desa Kutuh tidak sia-sia. Keindahan Pantai Pandawa memang sangat mengesankan, pantai yang luas dan dengan penataan yang bagus, lahan parkir yang memadai, Jalan yang sudah diaspal dan penerangan jalan sudah mendukung pula.

Untuk kunjungan wisatawan, dulu memang wisatawan asing yang banyak berkunjung kesini, tetapi sekarang kunjungan ke Pantai Pandawa didominasi oleh wisatawan domestik. Pantai ini sering menjadi lokasi tempat foto prewedding atau acara wedding. 

Kesan yang ditonjolkan di Pantai pandawa ini agak mirip dengan konsep pemasangan nama " Holywood" di bukit, begitu juga dengan nama Pantai Pandawa yang ditempel di bukit sehingga bila diamati nama "Pantai Pandawa" yang di tempel tersebut menjadi latar belakang spot foto yang paling dominan bagi para wisatawan, mungkin dengan tujuan kalau mereka mau menunjukkan bahawa mereka benar-benar sedang berada di Pantai pandawa, bukan pantai lainnya. 




Masuk lebih kedalam lagi, kamu akan dihadapkan pada kemilau pasir putih dan hamparan laut yang indah. Kamu dapat menikmati suasana pantai dengan duduk di bangku yang berisi payung, bisa juga sambil sasi dipijat karena ada tersedia jasa pijat di pantai ini. Pantai ini juga lumayan bagus untuk tempat berselancar. Aktivitas lain yang dapat kamu lakukan adalah kegiatan watersport dan berkano.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Bali, atau orang Bali yang belum pernah ke Pantai Pandawa ini, masukkan nama pantai ini ke daftar liburan kamu bersama keluarga. Untuk lokasinya dapat kamu lihat pada peta di bawah ini:



Monday 24 July 2017

Perang Api- Ritual unik sebagai rangkaian dari upacara Nyepi di Desa Nagi




Perang api di Desa Nagi

Perang Api-Budaya Bali memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Budaya unik yang merupakan bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi di Bali hanya ada di Desa Nagi, Ubud. Secara umum rangkaian Hari Raya Nyepi adalah dimulai dari upacara melasti, kemudian upacara pangrupukan atau pecaruan pada tilem ke sanga, besoknya dilanjutkan dengan Nyepi, lalu kemudian dilanjutkan lagi dengan ngembak gni atau ngembak api. 

Biasanya acara yang ditunggu-tunggu saat sehari sebelum nyepi adalah Festival ogoh-ogohnya karena Festival tahunan ini memang sangat menarik dan dipenuhi oleh semangat euforia serta kebersaman dalam seni dan kreasi. Tetapi yang akan kita bahas bukan tentang ogoh-ogohnya, melainkan salah satu ritual pada pangrupukan (sehari sebelum nyepi) yaitu tata cara membersihkan pekarangan rumah, dadia atau pura dan desa. 

Berfokus pada upacara pangrupukan atau pecaruan, di Bali pada umumnya dilaksanakan pada sore hari di Catus pata Desa/Kota, Catus Patha adalah perempatan Desa. Masing-masing desa punya Desa, Kala dan Patranya sendiri. Walaupun sama-sama berada di Bali, namun prosesi, tata cara hingga sesajen atau bantennya pun berbeda pada masing-masing desa. 

Ada yang menyelenggarakan pecaruan di Pura Dalem, ada yang mengadakan pecaruan di perempatan jalan desa. Secara umum pelaksanaannya di awali dengan persembahyangan bersama di pura dalem atau catus patha, kemudian semua warga "nunas" tirta dan api untuk dibawa pulang ke merajan atau rumah masing-masing. Api biasanya dibawa dengan membakar danyuh (daun kelapa yang sudah kering).

Saat sudah sampai di areal pekarangan rumah atau dadia ( biasanya ada rumah yang berada dalam satu lingkungan keluarga besar) dengan membawa tirta dan api tadi, di adakan penyambutan dengan bunyi-bunyian, entah itu memukul kentongan atau bunyi-bunyian. Tirta dipercikkan dan api dikibas-kibaskan, kemudian tanah dipukul menggunakan kayu, kentongan terus dibunyikan. Begitu sekelumit prosesi pangrupukan atau pecaruan sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Tujuan dari upacara tersebut adalah mengusir roh jahat yang ada di rumah, dadia atau pura dan desa. 




Berbeda dengan prosesi pangrupukan atau pecaruan umumnya di Bali, di Desa Nagi Ubud ini mengadakan acara unik dalam upacara pegrupukan, acara tersebut adalah perang api atau perang gni dan boleh juga disebut dengan siat gni. 

Upacara ini dilaksanakan dengan mengarahkan atau mengacungkan api ke empat penjuru mata angin terlebih dahulu sambil berteriak lantang " bakar", nah setelah itu baru lah dimulai acara perang api tersebut. Perang api dilakukan dengan saling melempar danyuh (daun kelapa yang sudah kering) dan berisi api satu sama lainnya, tidak ada perasaan marah yang terlihat, tetapi semangat perayaan yang menjadi cerminan pada upacara tersebut.



Tujuan dari perang api adalah sebagai spesifikasi dari tujuan pangrupukan atau pecaruan sehari sebelum nyepi tersebut. Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa tujuan dari upacara pangrupukan dan pecaruan adalah mengusir roh jahat yang berada di lingkungan rumah, dadia atau pura dan di desa, hal tersebut hanya mencakup lingkungan makrokosmos atau alam luas. Sedangkan spesifikasinya adalah mengusir roh jahat yang ada dalam pribadi masing-masing agar keesokan hari dan hari-hari selanjutnya umat dapat melangsungkan upacara Nyepi tanpa adanya pengaruh dari roh jahat tersebut, maka dari itu api diarahkan dan dilemparkan ke orang satu sama lainnya.

Dengan diadakannya perang api tersebut, diharapkan pengaruh roh jahat akan hilang dari dalam diri manusia. Sungguh unik bukan ritual warisan leluhur tersebut? Bagi kamu yang penasaran dengan upacara tersebut, silahkan saja berkunjung ke Desa Nagi Ubud, dan untuk mengetahui lokasinya, dapat kamu lihat pada peta di bawah ini: